Sabtu, 27 Desember 2014

Tulisan 7_lembaga pendidikan



Lembaga pendidikan

            Lembaga pendidikan adalah lembaga yang berfungsi untuk membentuk kepribadian seseorang dan memberikan pengetahuaan yang abadi atau kekal untuk dimasa yang akan datang, serta untuk mendorong dan meningkatkan masyarakat untuk memperdalam pengetahuan, kemudian dibentuk lembaga pendidikan informal (misalnya keluarga), pendidikan formal (sekolah), pendidikan non-formal (misalnya bimbingan kursus)

Peran dan fungsi lembaga pendidikan
   1.fungsi manifes pendidikan
a)      Membantu orang untuk mencari nafkah
b)      Menolong mengembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan hidupnya.
c)      Melestarikan kebudayaan dengan cara mengajarkannya dari generasi kegenerasi berikutnya.
d)     Meransang partisipasi demokrasi melalui pengajaran keterampilan berbicara dan mengembangkan cara berfikir rasional.
e)      Memperkaya kehidupan dengan cara menciptakan kemungkinan untuk berkembangnya cakrawala intelektual dan cinta rasa keindahan.
f)       Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus.
g)      Meningkatkan taraf kesehatan para pemuda bangsa melalui latihan dan olah raga.
h)      Menciptakan warga Negara yang patreotik melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan bangsa.
i)        Membentuk kepribadian yaitu susunan unsure dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.

   2.Fungsi manifes & laten lembaga pendidikan

              Fungsi ini berkaitan dengan fungsi lembaga pendidikan secara tersembunyi yaitu : menciptakan atau melahirkan kedewasaan peserta didik.

     Singkat kata bahwa fungsi pendidikan yang berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) adalah :
a)      Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
b)      Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
c)      Melestarikan budayayaan
d)     Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Sedangkan fungsi laten lembaga pendidikan adalah :
a)      Mengurangi pengendalian orang tua melalui pendidikan sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
b)      Menyediakan sasaran untuk pembangkangan , sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercemin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang suatu hal,misalkan pendidikan seks dan sikap terbuka.
c)      Mempertahankan system kelas social . pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan  kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise,privilese, dan status yang ada dalam masyarakat.
d)     Memperpanjang masa remaja . pendidikan dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karna siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

      Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, menurut David Popenoe (1971), ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
·         Transmisi (perpindahan) kebudayaan masyarakat. Pendidikan selalu di sesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakatnya. Misalnya,pendidikan yang mengaku pada pembangunan yang berwawasan lingkungan (lingkungan social maupun fisik). Contoh, pendidikan dasar 9 tahun yang di bekali kurikulum muatan lokal yang disesuaikan dengan cirri khas daerahnya.Seperti di bali,sebagai daerah wisata sejak dini siswa di sekolah sudah di bekali dengan keterampilan berbahasa asing dan membuat barang-barang kerajinan tangan yang mendukung wisata daerahnya.

·         Memilih dan mengerjakan peranan social.
Pada masyarakat Indonesia yang menjemuk (pluralistic),factor intergrasi social sangat penting.Fungsi pendidikan sangat penting untuk menjamin adanya intergrasi social.Cara-cara yang di lakukan adalah sebagai berikut.
a)      Sekolah mengajarkan bahasa nasional,yaitu bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antarsuku bangsa atau golongan berbeda.
b)      Sekolah mengajarkan pengalaman yang sama kepada anak didik melalui buku-buku pelajaran atau buku-buku bacaan sekolah.Dengan pengalaman, itu akan berkembang nilai-nilai yang sama dalam diri anak didik.

  •    Sekolah mengajarkan kepribadian.Misalnya, melalui pelajaran sejarah,geografi,sosiologi,lagu0lagu nasional danmelalui pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin atau hari-hari besar.Dari pelajaran tersebut,diharapkan akan mempertebal rasa nasionalisme.
  • Sumber inovasi sosisl.melalui pendidikan para perserta didik diperkenalkan iptek sehingga mampu menjawab tantangan hidup zamanya.Iptek berfungsi untuk mempermudah hidup manusia.Melalui inovasi hasil penemuan yang sudah ada revisi terhadap kekurangan-kekurangannya,siswa diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik bagi masyarakat.Sebagai contoh,menemukan alat perontok padi,menggunakan energi kincir angin dalam mengolah hasil pertanian menciptakan lampu lalu lintas secara sentral untuk mengatasi kemacetan, dan membuat alat praga untuk media pembelajaran.
 
Cara – cara Mempelajari Lembaga Pendidikan Kemasyaratan
            Telah lama para ahli berusaha untuk meneliti dengan cara metode-metode yang menurut anggapannya paling efisien. Apabila cara atau metode-metode tersebut dihimpun, maka akan dijumpai 3 golongan pendekatan (approach) terhadap masalah tersebut yaitu seagai berikut:

Analisis secara Historis
            Analisis secara Historis bertujuan meneliti sejarah timbul dan perkembangan suatu lembaga permasyarakatan tertentu, misalnya diselidiki asal mula serta perkembangan Negara demokrasi, perkawinan yang monogami, keluarga batih, dan lain sebaginya.

Analisis Komparatif
            Analisis Komparatif bertujuan menelaah suatu lembaga kemasyarakatan tertentu dalam berbagai masyarakat berlainan ataupun berbagai lapisan social masyarakat tersebut. Bentuk – bentuk milik praktek-praktek pendidikan anak-anak dan lain-lain bnuak di telah secara Komperatif. Cara analisis ini banyak sekali di gunakan para ahli antropologi seperti Ruth Benedict, Margaret Mead, dan lain-lain.

Analisis Fungsional
            Lembaga-lembaga kemasarakatan dapat pula di selidiki dengan jalan menganalisis hubungan antar lembaga-lembaga tersebut didalam suatau masyarakat tertentu. Pendekatan ini, yang lebih menekankan hubungan Fungsionali. Sesungguhnya suatau lembaga pemasyarakatan tidak mungklin hidup sendiri terlepas dari lembaga-lembaga pemasyarakatan yang lain. Misalnya penelitian lembaga perkawinan mau tak mau menyangkut pula penelitian terhadap lembaga pergaulan muda – mudi, keluarga, lembaga pewarisan, dan lain sebagianya.

            Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga pendekatan bersifat saling melengkapi artinya didalam meneliti lembaga-lembaga kemasyarakatan, salah satu pendekatan akan di pakai sebagai alat pokok, sedangkan yang lain bersifat sebagai tambahan untuk melengkapi kesempurnaan cara-cara penelitian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar