Jumat, 26 Desember 2014

Tulisan 4_sistem informasi, konfigurasi, dan kebocoran dalam Bisnis Retail



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETAIL
A. System informasi manajemen retail
System informasi yang dikembangkan denagn menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan teknologi terpadu. Peralatan system mekanisasi pengelolahan data sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan dalam bisnis retail.

B. Struktur system informasi manajemen retail
1.    Tingkatan informasi untuk proses transaksi atau “inquiry”
2.    Tingkatan informasi untuk perencanaan operasional, pengendalian dan pengambilan keputusan.
3.    Tingkatan informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
4.    Tingkatan informasi untuk perencanaan strategic kebijaka dan pengambilan keputusan

C. Elemen-elemen system informasi retail
1.    Hardware (perangkat keras)
2.    Software (perangkat lunak)
3.    Database
4.    Manual prosedur
5.    Operation personal (brainware)


SISTEM KONFIGURASI 
A. Pengertian
Suatu rangkaian perangkat keras dan lunak yang direncanakan serta disususn dalam suatu system, sehingga system tersebut dapat berjalan sesuai yang dibutuhkan: ex : computer terdiri dari CPU, MOUSE, dan KEYBOARD.

B. Aspek penentu system konfigurasi
1.    Skala utama
2.    Aplikasi system informasi manajemen
3.    Volume data
4.    Frekuensi data
5.    Kecepatan data
6.    Keamanan data

C. Alternative system konfigurasi
1.    Stand alone
2.    Register to register system
(master to slave system/pos-LAN)

D. Merchandise assortment planning stock balance
Ketersedian barang-barang tertentu yang cenderung merupakan barang-barang yang paling dinikmati dan dibutuhkan konsumen.

E. Merchandise assortment planning
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelian :
1.    Width
Cakupan luas atau banyakanya jenis barang tyang dijual (keragaman jenis barang yang dijual)
2.    Depth
Rata-rata jumlah barang dari satiap jenis barang pada product line, termasuk merek, ukuran, model, harga, dan warna.
3.    Compatibility
Suatu ukuran smapai seberapa jauh suatu produk setara dengan produk lain sehingga dapat memenui  needsand want to the costumer”


KEBOCORAN DAN KEHILANGAN DALAM BISNIS RETAIL
A. Kerugian yang diketahui
· Barang kotor
· Rusak
· Dan sebagainya

B. Kerugian yang tidak diketahui
Nilai barang yang dicuri, dikenal dengan “shrinkage” adalah kerugian yang dialami perusahaan akibat berkurangnya nilai asset disebabkan bencana pencurian.

C. Kondisi lingkungan
1.    Terjadi dimasa lampau
· Kehilangan (dicari atau tidak) merupakan sebuah toleransi terhadapnya.
· Antisipasi : dimaklumi sebagai masalah tanpa pencegahan
· Solusi : auditing dan recovery (pemotongan gaji)
2.    Sering terjadi
· Kehilangan bisa merupakan kejahatan dan kelemahan operational management
· Antisipasi : security system
· Solusi : improve awareness

D. Kebocoran
· Internal
Pencurian barang, penggelapan, pencurian aktiva, pengutilan, pemakaian barang tanpa izin mal praktek
E. Kebocoran dari luar toko
· Perampokan
· Pencurian oleh pemasuk
· Pencurian oleh pembeli

F. Strategi penerapan harga jual
Faktor-faktor yang mempengaruhi (konsumen)
· Tingkat penghasilan konsumen
· Kepribadian dari individu konsumen
· Desakan waktu yangdialami oleh konsumen
· Besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh konsumen

G. Penerapan harga yang berpedoman pada persaingan
· Harga diatas harga pesaing
· Harga sama dengan pesaing
· Harga dibawah harga pesaing



sumber : tulisan 1, 2, 3 dan 4 tentang materi dalam kursus yang sudah penulis dapat tentang  
             BISNIS RETAIL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar