SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN RETAIL
A. System informasi manajemen retail
System
informasi yang dikembangkan denagn menggunakan pendekatan yang berbasis pada
pemanfaatan teknologi terpadu. Peralatan system mekanisasi pengelolahan data
sebagai penyedia informasi untuk menunjang semua aspek kegiatan yang
berhubungan dengan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan
keputusan dalam bisnis retail.
B. Struktur system informasi manajemen
retail
1. Tingkatan
informasi untuk proses transaksi atau “inquiry”
2. Tingkatan
informasi untuk perencanaan operasional, pengendalian dan pengambilan
keputusan.
3. Tingkatan
informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
4. Tingkatan
informasi untuk perencanaan strategic kebijaka dan pengambilan keputusan
C. Elemen-elemen system informasi
retail
1. Hardware
(perangkat keras)
2. Software
(perangkat lunak)
3. Database
4. Manual
prosedur
5. Operation
personal (brainware)
SISTEM
KONFIGURASI
A. Pengertian
Suatu
rangkaian perangkat keras dan lunak yang direncanakan serta disususn dalam
suatu system, sehingga system tersebut dapat berjalan sesuai yang dibutuhkan:
ex : computer terdiri dari CPU, MOUSE, dan KEYBOARD.
B. Aspek penentu system konfigurasi
1. Skala
utama
2. Aplikasi
system informasi manajemen
3. Volume
data
4. Frekuensi
data
5. Kecepatan
data
6. Keamanan
data
C. Alternative system konfigurasi
1. Stand
alone
2. Register
to register system
(master
to slave system/pos-LAN)
D. Merchandise assortment planning
stock balance
Ketersedian
barang-barang tertentu yang cenderung merupakan barang-barang yang paling
dinikmati dan dibutuhkan konsumen.
E. Merchandise assortment planning
Ada
tiga hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelian :
1. Width
Cakupan
luas atau banyakanya jenis barang tyang dijual (keragaman jenis barang yang
dijual)
2. Depth
Rata-rata
jumlah barang dari satiap jenis barang pada product line, termasuk merek,
ukuran, model, harga, dan warna.
3. Compatibility
Suatu
ukuran smapai seberapa jauh suatu produk setara dengan produk lain sehingga
dapat memenui ”needsand want to the costumer”
KEBOCORAN
DAN KEHILANGAN DALAM BISNIS RETAIL
A. Kerugian yang diketahui
· Barang
kotor
· Rusak
· Dan
sebagainya
B. Kerugian yang tidak diketahui
Nilai
barang yang dicuri, dikenal dengan “shrinkage”
adalah kerugian yang dialami perusahaan akibat berkurangnya nilai asset
disebabkan bencana pencurian.
C. Kondisi lingkungan
1. Terjadi
dimasa lampau
· Kehilangan
(dicari atau tidak) merupakan sebuah toleransi terhadapnya.
· Antisipasi
: dimaklumi sebagai masalah tanpa pencegahan
· Solusi
: auditing dan recovery (pemotongan gaji)
2. Sering
terjadi
· Kehilangan
bisa merupakan kejahatan dan kelemahan operational management
· Antisipasi
: security system
· Solusi
: improve awareness
D. Kebocoran
· Internal
Pencurian
barang, penggelapan, pencurian aktiva, pengutilan, pemakaian barang tanpa izin
mal praktek
E. Kebocoran dari luar toko
· Perampokan
· Pencurian
oleh pemasuk
· Pencurian
oleh pembeli
F. Strategi penerapan harga jual
Faktor-faktor
yang mempengaruhi (konsumen)
· Tingkat
penghasilan konsumen
· Kepribadian
dari individu konsumen
· Desakan
waktu yangdialami oleh konsumen
· Besarnya
pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh konsumen
G. Penerapan harga yang berpedoman
pada persaingan
· Harga
diatas harga pesaing
· Harga
sama dengan pesaing
· Harga
dibawah harga pesaing
sumber : tulisan 1, 2, 3 dan 4 tentang materi dalam kursus yang sudah penulis dapat tentang
BISNIS RETAIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar