1. Pentingnya komunikasi
a) Komunikasi
mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b) Komunikasi
menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c) Komunikasi
membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi
untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap
organisasi.
d) Komunikasi
menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega,
dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e) Komunikasi
menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f) Komunikasi meminimalkan
permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress,
demotifasi dan loyalitas.
2. Definisi komunikasi
Stoner, Freeman dan Gilbert (1996)
mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh manusia
untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
Newman dan Summer (1961)
mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi
melalui kata-kata, surat-surat, simbol-simbol atau pesan.
Menurut kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) komunikasi adalah “pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
3. Proses komunikasi
Proses komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima, menggunakan
isyarat tangan atau menggunakan sarana komunikasi tertentu lainnya.
a. Pengirim
(sender)
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi..
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi..
b. Penyandian
(encoding)
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
c. Saluran
Komunikasi (communication chanel)
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam komunikasi. Fungsi saluran komunikasi di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan yang dimaksud, seseorang dapat meggunakan berbagai macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam komunikasi. Fungsi saluran komunikasi di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan yang dimaksud, seseorang dapat meggunakan berbagai macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
d. Pengertian
Sandi (Decoding)
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan.
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan.
e. Penerimaan
(Receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.
f. Umpan Balik
(Feedback)
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi tanggapam penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi tanggapam penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.
g. Kegaduhan
(noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan kertas. Ganggua juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan kertas. Ganggua juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain)
4. Komunikasi persuasif
Komunikasi
persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah
atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator
5. Pandangan tentang proses komunikasi
Komunikasi pemasaran mungkin hanya
berfokus untuk mengatasi kesenjangan kesadaran akan produk, citra, atau
preferensi dalam pasar sasaran. Tetapi pandangan dalam komunikasi pemasaran ini
memiliki beberapa keterbatasan, terlalu pendek dan mahal, dan sebagian besar
pesan jenis ini tidak sampai kepada pelanggan sasaran.
Sekarang terjadi gerakan yang
memandang komunikasi sebagai pengelolaan proses pembelian pelanggan sepanjang
waktu. Selama tahap sebelum penjualan, tahap penjualan, tahap pemakaian, dan
tahap setelah pemakaian. Dan karena setiap pelanggan berbeda, program
komunikasi perlu dirancang untuk segmen, celah pasar, dan bahkan individu
tertentu.
titik awal dalam proses komunikasi
adalah memeriksa semua interaksi potensial yang mungkin dimiliki pelanggan
sasaran dengan produk dan perusahaan. Misalnya, seseorang yang ingin membeli
komputer akan bertanya pada orang lain, melihat iklan di televisi, membaca artikel
di koran dan majalah, dan mengamati komputer yang dipajang di toko-toko
komputer. Pemasar perlu menilai pengalaman dan kesan-kesan manakah yang paling
berpengaruh pada berbagai tahap dalam proses pembelian. Pemahaman ini akan
membantu pemasar dalam mengalokasikan dana komunikasinya dengan lebih efisien.
6. Memilih saluran komunikasi
Saluran
komunikasi dibagi dalam beberapa macam sbb:
a. Saluran interpersonal dan media massa
b. Saluran lokal dan saluran kosmopolit
Saluran
interpersonal adalah saluran yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber dan
penerima) antara dua orang atau lebih. Misalnya rapat atau pertemuan kelompok,
percakapan langsung, pembicaraan dari mulut ke mulut, dsb.
Sedangkan
saluran media massa adalah alat-alat penyampai pesan yang memungkinkan sumber
mencapai suatu audiens dalam jumlah besar, yang dapat menembus batasan waktu
dan ruang. Misalnya radio, televisi, film, surat kabar, buku, dsb.
Saluran
antar pribadi disebut saluran lokalit apabila kontak-kontak langsung itu
sebatas daerah atau sistem sosial itu saja. Sedangkan saluran melalui media
massa sudah pasti bersifat kosmopolit.
Sebaliknya saluran media massa dapat dipastikan bersifat kosmopolit.
7. Model komunikasi pemasaran
Model Komunikasi Pemasaran di bagi
menjadi dua :
A.
Model
Makro
a.
Perhatian
yang selektif : Dengan memberikan pesan iklan, yang menjelaskan mengapa para
pengiklan kadang-kadang berbuat apa saja untuk menarik audiens melalui
ketakutan, musik, daya tarik sex sual, atau berita utama yang tebal yang
menjanjikan sesuatu.
b.
Penyimpangan
selektif : Penerima akan mendengarkan apa yang sesuai dengan system
keyakinannya akibatnya penerima sering menambahkan sesuatu yang tidak ada pada
pesan tersebut.
c.
Ikatan
Selektif : Orang-orang hanya akan menyimpan lama dalam ingatannya sebagian
kecil pesan yang sampai kepada mereka apabila menerima.
B.
Proses
Model Mikro
Dengan Melihat Tanggapan Pelanggan sehingga proses
komunikasi didasarkan pada tugas komunikator.
a.
Kesadaran
b.
Pengetahuan
c.
Kesukaan
d.
Kelebihsukaan
atau preferensi :
e.
Keyakinan
f.
Pembelian
8. Alat-alat promosi dalam komunikasi
pemasaran
Komunikasi
Pemasaran (Promosi) terdiri atas lima alat komunikasi utama:
a. Periklanan: Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas
ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
b. Promosi
Penjualan: Berbagai insentif jangka
pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c. Hubungan
masyarakat dan publisitas: Berbagai
program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya.
d. Penjualan
pribadi: Interaksi langsung dengan
satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,
dan menerima pesanan.
e.
Pemasaran langsung: Penggunaan surat, telepon,
faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan
calon pelanggan tertentu.
9. Periklanan
Periklanan
merupakan bentuk komunikasi yang digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa,
pembaca atau pendengar) untuk mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan
produk, ide, atau layanan
10. Promosi penjualan
Promosi
Penjualan adalah sales promotion
yaitu semua cara yang digunakan oleh agen pemasaran untuk menginformasikan,
membujuk atau mempengaruhi pengguna akhir produk, tidak termasuk iklan,
penjualan pribadi, dan publisitas.
11. Penjualan tatap muka
Presentasi
secara lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan
tujuan memperoleh penjualan dari produk yang dihasilkan.
Cara
ini menurut saya lebih efektif karena penjualan secara tatap muka bisa melihat
secara langsung ekspresi calon pembeli ketika melihat produk yang kita
hasilkan.
12. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat,
atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertian publik
yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu
individu atau organisasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
13. Pertanyaan kajian dan diskusi
Kenapa
komunikasi langsung lebih efektif dibandingkan komunikasi tidak langsung dalam
penjualan, promosi, dan periklanan ?
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar