Ø Kepribadian dan perilaku konsumen
v Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang.
Berdasarkan
psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu
organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan
sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah.
Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan
mengalami perubahan.
v Perilaku
konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian
produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement)
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang
berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Ø Karakteristik
Pribadi yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
v Faktor-faktor Budaya
a.
Budaya
: Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari
oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
b.
Sub-budaya
: kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman
dan situasi kehidupan yang serupa.
c.
Kelas
Sosial
v Faktor-faktor
Sosial.
a. Kelompok
b. Keluarga.
c. Peran dan Status
a. Kelompok
b. Keluarga.
c. Peran dan Status
v Faktor-faktor
Pribadi
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. Gaya Hidup
e. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian psikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. Gaya Hidup
e. Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian psikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
v Faktor-faktor
Psikologis
a. Motivasi
b. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran.
c. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap.
a. Motivasi
b. Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran.
c. Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap.
Ø teori-teori kepribadian
v Teori (Perkembangan) Kepribadian berdasarkan pendapat para
ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Sigmund Freud
(Psikoanalisis Klasik) (1856 - 1939)
Struktur Kepribadian, Kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), Pra sadar
(Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar (Unconscious mind).
Id, ego, superego. Id adalah
berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan prinsip kenyataan,
sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati.
2. Alfred Adler (Psikologi
Individual) (1870 – 1937)
Struktur Kepribadian, Manusia adalah
mahluk social dan makhluk individual.
Pokok-Pokok Teori Adler, Individualitas sebagai pokok
persoalan, Pandangan Teleologis: Finalisme Semu, Dua Dorongan Pokok, yaitu
dorongan kemasyarakatan, dorongan keakuan, Rasa Rendah Diri dan Kompensasi
pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia, Gaya Hidup adalah
prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang, Diri yang
Kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua
tingkah laku.
3. Karen Horney (1885-1952)
Teori Kepribadian, Dasar kepribadian terbentuk pada tahun-tahun
pertama kehidupan anak. Faktor sosial (hubungan antara orang tua dan anak)
sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian (bukan dorongan biologis). Horney
menekankan faktor budaya dibanding faktor biologis dalam perkembangan manusia,
terutama yang terkait dengan perbedaan gender.Anak-anak memulai hidupnya dengan
basic anxiety, tapi hal itu dapat diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari
orang tua maupun orang lain.
4. Harry Stack Sulivan
Faktor sosial (Proses akulturasi)
menentukan perkembangan psikologis. Juga faktor-faktor fisiologis.
Pengalaman-pengalaman terdiri dari :1. Pengalaman prototasik, 2. Pengalaman
parataksik, 3. Pengalaman sintaksik.
5. Erich Fromm (1900-1980)
Manusia melarikan diri dari
kebebasan, karena Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain,
Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing,
Manusia menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain
Ada dua cara untuk memperoleh makna
dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai kebebasan positif tanpa
mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman dengan
meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu :
Authoritarianism terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan
Automation conformity. Kebutuhan Manusia, yaitu: Relatedness
(berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity (indetitas).
Ada 4 kebutuhan lain yang berhubungan dengan pemahaman dan aktivitas, yaitu:
·
Need for a frame of orientation,
·
Need for a frame of devotion ,
·
Need for excitation–stimulation ,
·
Need for effectiveness.
Untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia membentuk 2 tipe karakter yaitu:
1. Nonproduktif dan 2. Produktif.
6. Adolf Meyer
Teori psychobiology (atau alternatifnya, ergasiology, istilah yang diciptakan dari kata Yunani untuk bekerja dan melakukan),
dimana Meyer melakukan pendekatan untuk pasien penyakit jiwa
yang mencakup, meneliti dan mencatat semuanya,baik psikologis biologis, dan sosial yang relevan dengan faktor kasus - sehingga penekanannya pada
pengumpulan sejarah kasus rinci untuk pasien, memberikan perhatian khusus terhadap
latar belakang sosial dan lingkungan
yang membesarkan
pasien. Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian,
bukan patologi otak.
7. Carl Gustav Jung
(1875-1961)
Konsep-konsep Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung ada tiga
macam, yaitu Personality Function, Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah
dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual seseorang, dan Self adalah
Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia
memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak Kepribadian
yang beragam antara individu satu dengan individu lainnya. Jung membedakan
istilah antara Ambang Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious).
Ø Dimensi
kepribadian
Ada 4 dimensi Kepribadian manusia yakni :
I.
Extrovert dan Introvert.
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial
dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside the self. Sebaliknya
tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak
begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan
aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi. misal membaca, menulis, dan
berpikir secara imajinatif.
II.
Sensing dan Intuitive . Tipe kedua
ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing memproses data dengan
cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat data apa
adanya. Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses
data dengan melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang
bisa terjadi. Intutive adalah abstract thinkers.
III.
Thinking dan Feeling. Tipe yang
ketiga ini melihat bagiamana orang berproses mengambil keputusan. Thinking
adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
IV.
Judging dan Perceiving. Tipe yang
terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging disini
bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai
tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa
berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara
tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak
secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Ø Gaya hidup
Gaya hidup
adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman
atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada
awalnya dibuat oleh psikolog Austria , Alfred Adler , pada 1929
Ø Nilai dan
Gaya Hidup
Nilai yaitu cara memainkan peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan
buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu
kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun.
Gaya hidup adalah bisa disebut dengan pola hidup, yang diidentifikasi
melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Mowen dan Minor
menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi
gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan
waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor
juga menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana
mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka.
Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan
opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang
dilakukan konsumen sendiri.
Ø Menggunakan
Karakteristik Gaya Hidup dalam Pemasaran
Minat
manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang yang
mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar
atau produsen yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup konsumennya.
Sebagai misal, banyak produsen pakaian remaja yang mengembang-kan desain
produknya sesuai dengan selera dan gaya hidup remaja.
Ø Pertanyaan
kajian dan diskusi
1)
Apa hubungan
kepribadian dan gaya hidup terhadap pemasaran ?
2)
Apa dalam
perilaku konsumen dapat tercermin dari gaya hidupnya ?
3)
Metode apa
yang cocok untuk mengetahui kepribadian dan gaya hidup dalam pemesaran ?
Sumber reverensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar