A.
Stimuli
Pemasaran dan Persepsi konsumen
1) Stimuli Pemasaran
adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi
konsumen. Produk dan komponennya (kemasan, isi, ciri fisik) adalah stimuli
utama.
Menurut
Kotler (2007) bahwa Marketing stimuli ini terdiri dari : (a) Product (produk)
(b) Price (harga) (c) Promotion (promosi) (d) Place (tempat)
2) Persepsi konsumen adalah
proses yang timbul akibat adanya sensasi.
Sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yg
menggembirakan.
B.
Karakteristik
Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi
1. Sensori mempengaruhi bagaimana
suatu produk dirasakan, meliputi faktor : warna, bau, rasa.
2. Faktor struktural meliputi :
ukuran iklan, posisi penempatan iklan, warna dan kontras.
C.
Karakteristik
Konsumen yang Mempengaruhi Persepsi
1) Membedakan
stimulus : apakah konsumen bisa merasakan perbedaan antara dua atau lebih
stimuli ?
2) Apakah
konsumen merasakan perbedaan merek berdasarkan rasa, harga & bentuk kemasan
produk ?
Kenyataannya
banyak konsumen yang bisa membedakan merek produk berdasarkan rasa, tetapi ada
juga yg tidak bisa Sehingga pemasar sering menggunakan iklan agar konsumen
mampu membedakan merek tersebut.
D.
Proses
Persepsi
Persepsi
seseorang tidaklah timbul begitu saja, ada tahapan-tahapan atau proses tertentu
yang harus dilalui oleh seseorang untuk bisa berpersepsi. Menurut Sunaryo
(2004) persepsi melewati tiga proses, yaitu :
1)
Proses fisik (kealaman) — Objek è
Stimulus è reseptor atau alat indera
2)
Proses fisiologis — Stimulus è saraf
sensoris è otak
3)
Proses psikologis — proses dalam
otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima.
Sedangkan
menurut Desy Arisandy. 2004 : 7, Proses persepsi melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
1)
Penerimaan rangsang – Pada proses
ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber. Seseorang lebih
senang memperhatikan salah satu sumber dibandingkan dengan sumber
lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan yang lebih dekat
atau lebih menarik baginya.
2)
Proses menyeleksi rangsang
3)
Setelah rangsang diterima kemudian
diseleksi disini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk
kemudian diproses lebih lanjut.
4)
Proses pengorganisasian
5)
Rangsang yang diterima selanjutnya
diorganisasikan dalam suatu bentuk proses penafsiran
E.
Peran
Ekspektasi pada Persepsi
Satu yang harus benar-benar kita
cermati dalam menjalankan suatu usaha adalah Ekspektasi konsumen. Sebelum
melakukan konsumsi akan suatu pelayanan, konsumen telah terlebih dahulu
memiliki harapan (ekspektasi) terhadap pelayanan yang akan diterimanya.
Ekspektasi atau harapan ideal konsumen menurut Zeithaml dan Bitner (1996:82)
dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan, yaitu :
1) Personal
needs, hal dasar yang berpengaruh kepada pemenuhan akan
keinginan dan kebutuhan seseorang akan suatu hal. Faktor ini didasari atas
aspek fisik, sosial (demografis) dan psikologikal (psikografis).
2) Explicit
service promises, merupakan
bentukan komunikasi akan suatu produk (pelayanan) dari para provider
dalam bentuk publikasi tertulis atau kegiatan periklanan.
3) Implicit
service promises, merupakan indikasi dari janji kualitas produk yang
biasanya didasari atas harga dan tampilan fisik dari suatu produk. Semakin
tinggi harga dan semakin meyakinkannya tampilan fifik suatu produk maka semakin
tinggi ekspektasi konsumen akan kualitas produk yang ditawarkan.
4) Word of
mouth communication, merupakan komunikasi non formal atau komunikasi dari
mulut ke mulut yang didengar oleh konsumen melalui pihak lain akan suatu produk
tertentu.
5) Past
experience, merupakan pengalaman
terdahulu ataupun perbandingan konsumen akan produk sejenis.
Kelima hal tersebut
akan dijadikan dasar pembanding oleh konsumen terhadap kualitas pelayanan yang
akan diterimanya sehingga terbentuk persepsi akan produk pelayanan.
Berkaitan dengan hal
tersebut di atas, Zeithaml dan Bitner (1996:77) menyatakan terdapat 2 jenis
dari ekspektasi, yaitu desired
service dan adequate
service. Ekspektasi dari konsumen akan menciptakan kedua hal tersebut
yang dipengaruhi dari tingkat harapan mereka sendiri. Desired service ialah ekspektasi konsumen dimana konsumen
menginginkan mendapatkan pelayanan yang kualitasnya tinggi dan sesuai atau
lebih baik dengan apa yang diharapkan pada awalnya.
Sedangkan adequate service ialah ekspektasi
yang timbul karena konsumen yang sadar bahwa karena alasan tertentu desired service mungkin saja tidak
dapat tercapai, sehingga konsumen menurunkan harapannya akan suatu kualitas
pelayanan ke level yang lebih rendah, namun masih berada pada area yang dapat
ditoleransi.
F.
Semiotis
Semiotis atau semiotik adalah
berupa “SIGN atau tanda” yang bisa juga disebut ikon dari suatu produk, dimana
tanpa perlu menyebutkan suatu produk orang lain (konsumen) sudah langsung tau
semua yang bisa dirasakan indera produk yang konsumen bisa inget langsung
produknnya.
G. Inferensi Perseptual
Perseptual
adalah kemampuan memahami dan menginterprestasikan informasi sensori atau
kemampuan intelek untuk mencarikan makna yang diterima oleh panca indera.
Inferensi
adalah
tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang
diketahui atau dianggap benar.
Jadi Inferensi perseptual adalah
tindakan yang berasal dari pemahaman dan interprestasi informasi yang diterima
oleh panca indera dan dianggap benar.
H. Implikasi Pemasaran dari Inferensi
Perseptual
Konsumen cenderung membentuk citra
terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yg
diperoleh dari stimuli pemasaran dan lingkungan.
1. Citra
: total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dgn memproses informasi dari
berbagai sumber setiap waktu.
2. Pemasar
harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.
I.
Pertanyaan
Kajian dan Diskusi
Menurut anda apa hubungannya
persepsi konsumen terhadap pemasaran.
Sumber referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar