Alasan mengapa UKM dapat bertahan di tengah krisis moneter 1997 lalu.
1.
sebagian besar UKM memproduksi barang
konsumsi dan jasa-jasa dengan elastitas permintaan terhadap pendapatan yang
rendah, maka tingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak berpengaruh
terhadap permintaan barang yang dihasilkan.
2.
sebagian besar UKM tidak mendapat modal dari
bank. Di Indonesia, UKM mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya
terhadap perbankan sangat rendah.
Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan
ekonomi, sebagian besar berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian.
DATA BIRO PUSAT STATISTIK UKM 1996
SEGI NILAI EKSPOR NASSIONAL 1998
NEGARA
|
SEKTOR UKM
|
JUMLAH
|
PERSENTASE
|
INDONESIA
|
SEKTOR PERTANIAN
|
22,5 JUTA
|
57,9%
|
|
SEKTOR INDUSTRI
|
2,7 JUTA
|
6,9%
|
|
SEKTOR PERDAGANGAN
|
9,5 JUTA
|
24%
|
|
|||
|
DATA BPS/1998 DARI SEGI NILAI EKSPOR
|
|
|
TAIWAN
|
|
|
65%
|
CHINA
|
|
|
50%
|
VIETNAM
|
|
|
20%
|
HONGKONG
|
|
|
17%
|
SINGAPURA
|
|
|
17%
|
Oleh karena itu, perlu dibuat kebijakan yang
tepat untuk mendukung UKM seperti antara lain: perijinan, teknologi, struktur,
manajemen, pelatihan dan pembiayaan. Dengan kebijakan ini UKM diharapkan dapat
berkembang pesat. Perkembangan UKM diharapkan dapat bersaing sehat dengan pasar
besar di tengah bebasnya pasar yang terjadi saat ini. Selain itu, UKM dapat diharapkan untuk :
1.
meningkatkan pendapatan masyarakat.
2.
membuka kesempatan kerja.
3.
Mengurangi angka pengangguran.
4.
memakmurkan masyarakat secara
keseluruhan sehingga terciptanya kekompetitifan dan stabilitas perekonomian
Indonesia yang baik.
Dalam
menghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka pengembangan UKM
diarahkan pada :
1.
Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif
bagi UKM.
2.
Pengembangan lembaga-lembaga finansial
yang dapat memberikan akses terhadap sumber modal yang transparan dan lebih
murah.
3.
Memberikan jasa layanan pengembangan
bisnis non finansial kepada UKM yang lebih efektif dan,
4.
Pembentukan aliansi strategis antara
UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha besar di Indonesia atau di luar negeri.
Data dari BPS
2008 menyebutkan bahwa koperasi dan UMKM merupakan populasi pelaku usaha yang
sangat besar, mencapai 51,2 juta (99,98%) dari jumlah unit usaha,(49,8 juta)
yang tersebar di seluruh wilayah di semua sektor usaha.Mampu menciptakan
kesempatan kerja,mencapai 91,8 juta orang (97,33%) dari total kesempatan kerja.
Dengan kontribusi
dalam PDB nasional,mencapai Rp2.121,3 triliun (53,6%) dari total PDB. Sedangkan
kontribusi ekspor mencapai Rp142,8 triliun (20%) dari total ekspor nonmigas dan
investasi fisik koperasi dan UKM mencapai Rp462,01 triliun (46,9%).
Sampai data
terakhir Jumlah UKM hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta. UKM di Indonesia
sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB
dan menampung 97%
tenaga kerja. Tetapi akses ke
lembaga keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13 juta pelaku UKM yang mendapat
akses ke lembaga keuangan. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas
Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.
Dari data-data
diatas dapat dilihat dari perekonomian Indonesia yang mengalamin krisis di
tahun 1996/1997, perlahan-lahan
perekonomian menunjukan keadaan membaik terlihat dari data tahun 2008 dan 2011.
Ternyata peran koperasi dan UKM tidak dapat dipisahkan karena koperasi dan UKM
adalah tulang punggung perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, hendaknya kita bisa
memanfaatkan peran koperasi dan UKM untuk mengembangkan perekonomian masyarakat
yang lebih baik. Koperasi adalah ciri khas yang dimiliki bangsa ini. Semangat
kekeluargaan yang dimiliki koperasi adalah modal utama untuk menggerakkan
perekonomian demi kesejahteraan rakyat.
Sumber
: okezone.com/nofri hasanudin.
okezone.com/felix_wisnu_handoyo
Wikipedia.com/irsyad
Wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar