Teori Perbedaan Karangan
A.
Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami.
Pengertian karangan menurut para ahli:
1.
Widyamartaya dan Sudiati
Mengarang
adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan penyampaian melalui bahasa tertulis kepada pembaca.
2.
E. Kosasih dan Yoce A. Darma
Karangan
adalah karangan atau tulisan yang disusun dengan metode ilmiah yang didasarkan
dengan cara berpikir yang sitematis dan logis.
B.
Ciri-ciri karangan
1.
Berisi hal-hal yang bermanfaat
Karangan
yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat
mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung
bagi pembaca.
2.
Pengungkapan jelas
Pengungkapan
yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna atau dipahami
pembaca. Dengan pengungkapan yang semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin
mudah diikuti.
3.
Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian
Karangan
yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik
ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung
menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.
4.
Efektif dan efisien
Yang
dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud
dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat
dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.
5.
Ketepataan penggunaan bahasa
Karangan
yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik
dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya
adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia
secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat,
serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
6.
Ada variasi kalimat
Variasi
yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan
kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.
7.
Vitalitas
Karangan
yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan
dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam
karangan yang ditulisnya.
8.
Cermat
Karangan
yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan
koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat
diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
9.
Objektif
Mengarang
adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis.
Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan
bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang
diuraikannya.
C.
Langkah-langkah menulis karangan :
1.
Menentukan
tema karangan
Tema
karangan adalah sesuatu yang akan disampaikan atau yang menjadi pokok masalah
dalam karangan. Tema biasanya disampaikan dalam
sebuah kalimat. Dalam kerangka karangan, tema dapat dijabarkan menjadi topik-topik yang lebih sempit.
2.
Mengumpulkan
ide atau bahan karangan
Ide karangan adalah gagasan dalam sebagai bahan materi untuk
membuat sebuah karangan.
3.
Menyusun
kerangka karangan
Kerangka karangan adalah
rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis,
jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah
penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju.
Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula,
agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
4.
Mengembangkan
kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya
Setelah membuat kerangka karangan, kerangka karangan tesebut
dikembangkan menjadi suatu karangan menurut susunanya.
5.
Memberi
nama karangan atau judul karangan
Judul
adalah lukisan singkat suatu karangan atau disebut juga miniatur isi bahasan.
D.
Jenis-jenis Karangan:
Sebuah karangan di bagi
menjadi beberapa jenis karangan yaitu:
1.
Karangan Narasi
Karangan
narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah
cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal
Ciri-ciri / karakteristik karangan Narasi
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal
sampaiakhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh karangan narasi:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi. Derasnya air Sungai Cikapundung tidak mengecilkan hati para peserta yang mengikuti acara ”Susur Sungai Cikapundung”. Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh Unit Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini diikuti oleh 24 orang yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB seperti PSIK, KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
Contoh karangan narasi:
Minggu, 23 April, Pukul 08.00 pagi, peserta perjalanan ”Susur Sungai Cikapundung” sudah mulai berkumpul di sekretariat KMPA di Sunken Court W–03. Satu jam kemudian, rombongan berangkat menuju Curug Dago, dengan sedikit naik ke arah hulu di mana perjalanan itu dimulai. Tanpa ragu, peserta mulai menyusuri Cikapundung meskipun ketinggian air hampir mencapai sebatas pinggang. Ketinggian air pun meningkat sekitar 50 cm setelah hujan deras mengguyur Bandung hampir sehari penuh kemarin, Sabtu 22 April 2006. Hari tersebut bertepatan dengan Hari Bumi. Derasnya air Sungai Cikapundung tidak mengecilkan hati para peserta yang mengikuti acara ”Susur Sungai Cikapundung”. Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Pekan Hari Bumi se–ITB yang diadakan oleh Unit Kegiatan KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) yang bekerja sama dengan PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Masyarakat). Acara ”Susur Sungai Cikapundung” ini diikuti oleh 24 orang yang terdiri atas berbagai unit kegiatan ITB seperti PSIK, KMPA, Teknik Pertambangan, Nymphea, Planologi dan 3 orang pelajar dari SMP al-Huda dan satu pelajar dari SMK Dago. (Somad, 2007).
2.
Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
Karangan Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
a.
Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b.
Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri
pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau
mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
c.
Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek
tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan
d.
Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis
(objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Contoh
karangan deskripsi:
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung
sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga
dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120 meter.
Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami
menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah
utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah
timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang
berguna sebagai pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw. (Somad,
2007).
3.
Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh karangan eksposisi:
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh karangan eksposisi:
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus inluenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama
lain dari penyakit ini antara lain avian inluenza. Adapun definisi dari
berbagai kasusnya adalah sebagai berikut.
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung.
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspect disertai salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
1. Kasus Suspect
Kasus suspect adalah kasus seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temperatur 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan. Hal ini terjadi biasanya karena seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung. Kemudian, orang tersebut kontak dengan virus lu burung yang dalam masa penularan. Hal lainnya jika orang yang bekerja pada suatu laboratorium dan sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung.
2. Kasus Probable
Kasus probable adalah kasus suspect disertai salah satu keadaan bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus inluenza A (H5N1). Misalnya, test HI yang menggunakan antigen H5N1 dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernapasan atau meninggal dan terbukti tidak adanya penyebab lain. (Somad, 2007).
4. Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
1.
Terdapat himbauan atau ajakan
2.
Berusaha mempengaruhi pembaca
Contoh karangan
persuasi:
Jika senang
bepergian, Anda tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan
ini. Persiapan yang terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat
berlibur jika terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah
produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C,
multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang,
serta vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan
bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda
ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi
apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa.
(Somad, 2007).
5.
Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Argumentasi:
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Argumentasi:
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui
oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar
c.
Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau
pandangan pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas.
menjauhkan subjektivitas.
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat
pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh karangan argumentasi:
Dengan perubahan pola pada program
ospek, yakni dengan meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih
banyak yang setuju. Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman
dengan alasan menguji mental, menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau
mengenakan atribut lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang
menolaknya. Bagi para orangtua, misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah
cukup berat dan repot tatkala anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka
bukan saja harus menyediakan dana cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi
mereka yang berasal dari luar kota. Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk
kegiatan ospek, rasanya beban tersebut semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit
lagi jika anaknya tiba-tiba harus pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa
seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain. (Somad, 2007).
Sumber
:
· BLOGSPOT,
2011, “Karangan Yang Baik”. Dalam http://homework-student.blogspot.com/2011/02/karangan-yang-baik.html
· SYAHRIL, YONA, 2012, “Mengarang Dan Karangan”. Dalam http://yonasyahriluir.blogspot.com/2012/01/mengarang-dan-karangan.html
· SUSANTI, YOSI, 2011, ”Menulis Karangan Sesuai Dengan
Langkah-Langkah Mengarang 2”. Dalam http://yosisusantismkn7.wordpress.com/2011/10/31/menulis-karangan-sesuai-dengan-langkah-langkah-mengarang-2/
· BLOGSPOT, 2013, “Jenis-Jenis Karangan Menurut Pengertian”.
Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar