A.
Pengambilan
keputusan sebagai pemecahan masalah
Dalam
suatu pendekatan sistem ada beberapa hal yang berhubungan. Salah satunya adalah
pemecahan masalah. Sebelum membahas pemecahan masalah, kita harus mengetahui
apa itu masalah. Masalah adalah suatu kondisi yang memiliki potensi untuk
menimbulkan kerugian atau menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Jadi sebuah
masalah tidak harus berkaitan dengan sesuatu yang merugikan. Kemudian
pengertian pemecahan masalah adalah tindakan memberi respon terhadap masalah
untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang. Dalam memecahkan suatu
masalah harus ada yang namanya pengambilan keputusan. Keputusan adalah
pemilihan strategi atau tindakan. Maka pengertian pengambilan keputusan adalah
tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tersebut. Jadi kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasi berbagai alternatif dari
keputusan.
B.
Elemen
pemecahan masalah
1. Masalah
2. Desired
state (keadaan yang diharapkan)
3. Current
state (keadaan saat ini)
4. Pemecah
masalah/manajer
5. Adanya
solusi alternatif dalam memecahkan masalah
6. Solusi.
C.
Proses
pemecahan masalah dalam keputusan pembelian
Tahap Sebelum Pembelian
Konsumen akan menggali informasi tentang produk serta mendefinisikan tingkat kebutuhannya terhadap produk. Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan kemungkinan mencari alternatif pilihan terhadap produk maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap beberpa alternative produk yang ditawarkan oleh produsen
Evaluasi Alternatif
Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif.
Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting. Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol untuk mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum mengambil Keputusan.
Evaluasi Alternatif sebagai Proses
Konsumen akan menggali informasi tentang produk serta mendefinisikan tingkat kebutuhannya terhadap produk. Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan kemungkinan mencari alternatif pilihan terhadap produk maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap beberpa alternative produk yang ditawarkan oleh produsen
Evaluasi Alternatif
Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif.
Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting. Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol untuk mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum mengambil Keputusan.
Evaluasi Alternatif sebagai Proses
suatu pemilihan tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya.
Bila seseorang dihadapkan pada pembelian produk, yaitu antara membeli produk
yang satu dan yang lain dengan kesamaan jenis, maka dia ada dalam posisi harus membuat Evaluasi Alternatif sebelum pembelian. Dalam proses evaluasi
alternatif, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang
dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau
jasa yang sesuai.
Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
1. Pemecahan masalah yang mensyaratkan
respons yang rutin.
2. Pemecahan masalah dengan proses yang
tidak berbelit-belit (terbatas).
3. Pemecahan masalah yang dilakukan
dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah
yang intensif).
Ada
beberapa kriteria dalam proses pembelian pada umumnya :
1. Harga
2. Nama
merek
3. Negara
asal
4. Saliensi
(atribut yang mencolok)
5. Garansi
dari produk
D.
Implementasi
pada strategi pemasaran
Penetapan
strategi akan tergantung pada bagaimana proses keputusan di lakukan oleh
pembeli. Implikasi strategi perilaku konsumen akhir akan dapat di lihat apakah
konsumen mengambil keputusan pembelian dalam situasi yang komplek ,atas dasar
kebiasaan ,atau karena tidak banyak membutuhkan pertimbangan khusus untuk
melakukan pembelian.
Munculnya kebutuhan
akan suatu produk dapat di sebabkan faktor demografis, psikografis, atau faktor
lingkungan ekternal lainnya. Adanya kebutuhan yang belum terpenuhi akan
mendorong seseorang untuk mencari informasi dan lebih tanggap terhadap
rangsangan atau stimuli yang berkaitan dengan pemenuhan keutuhan itu. Hal itu
dapat bersumber dari iklan, teman, salesman, dan sebagainya. Informasi baru
yang di peroleh calon konsumen mungkin saja merubah sikap terhadap merek produk
tertentu atau mungkin juga menjadikan konsumen tersebut sadar terhadap adanya
berbagai pilihan produk. Sehingga konsumen akan melakukan evaluasi
terhadap berbagai merek produk yang di peroleh selama proses pencarian
informasi. Merek produk di evaluasi atas dasar berbagai kriteria dalam upaya
pemenuhan kebutuhan.
Fungsi strategi
pemasaran adalah mengurangi perasaan bertentangan atau dissonance dengan cara
memperkuat kembali alasan pembelian produk yang telah dilakukan sebelumnya.
Kalau demikian halnya, maka apa yang dapat dilakukan oleh seorang pemasar untuk
mengurangi dissonance:
1. Memberikan garansi yang memadai dan meyakinkan
terhadap pelayanan purna jual yang baik.
2. Mengiklankan kualitas produk yang dapat di percaya
untuk menambah keyakinan pembelian sebelumnya.
3. Menindak lanjuti pembelian dengan cara melakukan
kontak langsung untuk memastikan bahwa konsumen memahami tentang penggunaan
produk.
Studi tentang
proses keputusan pembelian di lakukan dapat dipergunakan untuk menentukan
segmen pasar dan pada akhirnya target pasar yang akan di layani dengan produk
dengan produk perusahaan. Sebagai contoh, dalam pembelian kamera, informasi
yang di peroleh mungkin dapat di pergunakan untuk membagi pasar kamera
berkualitas ke dalam dua segmen: feature-oriented segment, dan self confidence,
quality-oriented segment.
1. Pengembangan produk
2. Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen akan berpengaruh
terhadap proses pengembangan produk.
3. Penempatan posisi produk dalam persaingan
4. Pemahaman terhadap proses keputusan pembelian yang
kompleks juga akan menentukan ketepatan pemasar untuk memilih dan menempatkan
posisi produk dalam persaingan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar