Minggu, 22 Desember 2013

KELAS SOSIAL DAN KELOMPOK STATUS


                    A.      PERBEDAAN ANTARA KELAS SOSIAL DAN STATUS SOSIAL
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah

Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.

                     B.     PEMILIKAN
Kepemilikan status sosial di masyarakat sangat di harapkan bagi sebagian besar masyarakat untuk bisa menaikan tingkat kelas sosial yang ada. Tidak dipungkiri bahwa status sosial sangatlah diperlukan individu untuk dapat bergaul di masyarakat luas tanpa merasa rendah kelas sosialnya.

                    C.      DINAMIKA KELAS SOSIAL
Menurut Floyd D. dalam bukunya psychology and life, dinamika kelompok (group dynamics) merupakan analisis hubungan kelompok-kelompok sosial di mana tingkah laku dalam kelompok adalah hasil interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial tertentu. Dalam kehidupan kelompok terjadi pembentukan struktur, norma, solidaritas, rasa memiliki, dan internalisasi.  

                    D.     SOSIAL MOBILITY DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP MARKET
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Menurut SOERJONO SOKANTO, gerak social mobility adalas suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Kalau dikaitan kedalam pasar (market) ini akan terjadi perpindahan konsumen ke pasar lain karena ada produk yang berbeda.

                     E.     KLASIFIKASI GEODEMOGRAFI DAN MANFAAT BAGI PEMASAR
Terdapat tiga karakteristik konsumen yang secara independen atau bersama-sama mempengaruhi konsumsi seseorang dan bagaimana mereka merespon komunikasi pemasaran, yaitu: karakteristik demografi, psikografi, dan geodemografi.

Geodemografi merupakan sebuah kombinasi dari karakteristik demografi dan gaya hidup konsumen dalam kelompok (cluster) geografis. Penetapan sasaran berdasarkan geodemografis: dasar pemikiran yang menjadi landasan geodemographic targeting adalah bahwa orang-orang yang menetap di daerah atau tempat yang sama, misalkan bertetangga atau dalam satu kawasan kode area, memiliki persamaan dalam demografi dan gaya hidup. Sehingga dengan mengetahui dimana orang-orang menetap, pemasar dapat memperoleh informasi mengenai marketplace behavior mereka secara umum.

                     F.     PEMASARAN UNTUK PANGSA KELAS SOSIAL
Pemangsaan Pasar (Market Segmentation)
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah pemangsaan pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogen dan membuat tawaran yang kuat secara khusus untuk mereka. Kelas sosial dirasakan sebagai konsep yang berguna untuk pemangsaan pasar didalam kerja pelopor.

Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi langkah-langkah berikut:
1.      Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk.
2.      Perbandingan variabel kelas sosial untuk pemangsaan dengan variabel lain.
3.      Deskripsi karakteristik kelas sosial yang di identifikasi didalam target pasar.
4.      Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.

Pangsa pasar kelas sosial dapat dideskripsikan dengan 2 jenis variabel:
1.      Informasi profil umum
2.      Informasi spesifik produk

                    G.    PENGENALAN KEBUTUHAN DAN KRITERIA EVALUASI
Pengenalan kebutuhan merupakan langkah awal dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhannya. Dalam proses pengenalan kebutuhan, pembeli akan menyadari bahwa sesungguhnya terdapat perbedaan antara keadaan nyata (penawaran pasar) dengan keadaan yang diinginkan (kebutuhan atau deman). Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan Pengenalan kebutuhan, Pencarian informasi, Evaluasi alternative.
Kriteria dalam evaluasi ada yaitu :
1.      Pedoman – pedoman tentang program pendidikan jasmani yang berlaku.
2.      Persepsi para pengembang program yang teruji secara teoritis.
3.      Pertimbangan evaluator.

                    H.    PROSES PENCARIAN
Proses pencarian adalah Sesuatu hal yang dilakukan oleh kalangan sosial untuk mendapat informasi-informasi yang ada.
Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berkaitan dengan kebutuhan itu.

Sumber informasi yang bisa di jadikan referensi, yaitu :
1.      Sumber pribadi
2.      Sumber komersial
3.      Sumber publik
4.      Sumber pengalaman

                      I.     BAHASA SOSIAL
Bahasa adalah alat yang di gunakan untuk komunikasi antar kelas, kelompok, dan status sosial.
Menurut saya bahasa yang tepat akan mempengaruhi informasi yang didapat dan pola pikir dari setiap kalangan sosial.

                     J.      PROSES PEMBELIAN
Adapun proses pengambilan keputusan sebelum melakukan pembelian :
1.      Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2.      Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3.      Mengevaluasi alternative (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternative yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4.      Keputusan pembelian  (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual  tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5.      Evaluasi pasca-pembelian  (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.

                    K.      METODE PENELITIANA PEMASARAN UNTUK MENGUKUR KELAS SOSIAL
Metode pemasaran untuk mengukur kelas sosial :
1.      Metode objective

Para peneliti pemasaran mengukur kelas sosial sebagai variabel bebas untuk menentukan hubungannya dengan variabel terikat yaitu minat akan sesuatu.Metode objektif memberikan status berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variabel yang distratifikasikan.Variabel yang sering di gunakan yaitu pekerjaan pendapatan, pendidikan ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilikan barang.

Nilai – nilai yang di tetapkan dalam satu dri dua cara.Satu metode menggu nakan survei terhadap orang yang diminta untuk meningkatkanprestise orang – orang dalam berbagai pekerjaan.Metode yang kedua yaitu menggunakan ukuran objektif seperti peningkatan pendidikan rata –rata atau pendapatan kelompok pekerjaan.


                     L.     PERTANYAAN KAJIAN DAN DISKUSI
Bagaimana kelas dan kelompok sosial bisa mempengaruhi pemasaran di zaman sekarang ?




sumber :
Taufik Rohman Dhohiri, dkk. 2007. Sosiologi 2. Jakarta: penerbit yudhistira
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar