SILABUS 5
PENGOLAAN PRODUK DAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
a) Arti Produk Bagi Konsumen
Produk ialah segala sesuatu (meliputi obyek fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang dapat atau mampu ditawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikosumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Kombinasi yang berbeda dari unsur itu akan memberikan kepuasan yang berbeda pula karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri. Jadi, pengertian tentang barang ini akan lebih tepat didefinisikan sebagai berikut Menurut J. Stanton :
"Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya."
b) Konsep Produk dan Jasa Dalam Pemasaran
- Konsep Produk Total adalah keseluruhan manfaat (kualitas, reputasi, cara pembayaran, informasi, jasa pengiriman, pembungkusan, cara pembayaran, jaminan, dsb.) atas produk yang ditawarkan (produsen) kepada konsumen.
- Konsep Tingkatan Produk Rancangan produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produsen kemudian menjabarkan persepsi dan preferensi konsumen melalui rancangan produknya. Terdapat lima tingkatan produk yang pada hakekatnya mencerminkan tingkatan kebutuhan konsumen.
Produk bersifat nyata (tangible) dan bersifat tidak nyata (intangible). Batas kedua sifat tersebut tidaklah begitu jelas. Dalam perkembangannya, trdapat kecenderungan penawaran barang kearah ekstrem yang berlawanan. Misalnya, produk nyata berkembang kearah dan dilengkapi barang tidak nyata (jasa). Dan sebaliknya semakin banyak jasa yang ditawarkan dengan pelengkap barang nyata.
- Jasa adalah produk tidak nyata atau tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat dirasakan sewaktu dikonsumsi. Meliputi segala bentuk hasil kegiatan produksi yang ditawarkan untuk konsumsi pihak lain. Dapat berkaitan atau tidak berkaitan dengan produk fisik. . Basis klasifikasi jasa meliputi:
1. Tingkat keterlibatan dengan produk fisik (degree of tangibility)
2. Tingkat keterampilan produsen jasa (skill of service provider)
3. Tingkat keterlibatan tenaga kerja menghasilkan jasa (labor intensiveness)
4. Kontak produsen dengan pelanggan pada proses produksi jasa (degree of customer contact)
5. Tujuan memproduksi jasa (goal of service producer)
6. Tingkat pengaturan bisnis jasa (degree of regulation)
- Pemasaran Jasa tidak hanya menekankan pada aspek Pemasaran Eksternal (peranan perusahaan terhadap pelanggan) tetapi juga memerlukan Pemasaran Internal (peranan perusahaan terhadap personel internal perusahaan) dan Pemasaran Interaktif (peranan karyawan terhadap pelanggan) terutama untuk jasa yang memerlukan kontak tinggi dengan pelanggan.
Pendekatan-Pendekatan Untuk Menggolongkan Produk
Ada beberapa cara penggolongan produk yang kita kenal. Penggolongan tersebut antara lain:
· Penggolongan Produk Berdasarkan Dimensi Kepuasaan Segera dan Kesejahteraan Konsumen Jangka Panjang. Contoh :Produk yang bermanfaat (salutary product), yaitu produk yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalkan deterjen dengan fosfat rendah.
· Penggolongan Produk Menurut Tujuan Pemakainya Oleh Si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya olek si pemakai ini banyak digunakan
karena sangat praktis. Menurut tujuan pemakaian oleh si pemakai, produk dapat digolongka
kedalan dua golongan, yaituproduk konsumen (custumer’s good) dan produk
industrial (industrial’s good)
d) Strategi pemasaran produk konsumen dan produk industrial
Produk konsumen (customer's good) adalah produk-produk yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen (akhir) dan keluarganya sendiri. Untuk dasar perencanaan pemasaran, produk konsumen dibedakan atas perilaku pembelian dan respon konsumen terhadap kegiatan pemasaran.
b. Produk Industrial
Produk industrial (industrial’s good) adalah produk-produk yang dikonsumsi oleh Industriawan untuk kepentingan lain, yaitu untuk diubah, di produksi menjadi produk lain kemudian dijual kembali oleh Produsen atau dijual kembali oleh Pedagang tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi). Pembeli atau pelanggan produk-produk industrial adalah Produsen dan Pedagang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar